Mengenai Saya

Foto saya
Saya biasa dipanggil Riyan. Saya berasal dari Trenggalek, Jawa Timur. Sekarang saya tinggal di Bandung untuk menempuh pendidikan di Institut Teknologi Bandung. Kata teman-teman, saya itu orangnya pendiem, ramah, dan tenang.

Jumat, 22 Juli 2011

Visi Hidup

Nama lengkapku Riyan Putra Dhewa, biasa dipaggil Riyan. Aku berasal dari Trenggalek, Jawa Timur. Aku dilahirkan dari keluarga yang kurang mampu, sehingga aku sudah terbiasa menjalani kerasnya hidup ini. Sungguh nikmat yang luar biasa aku bisa diterima di Institut Teknologi Bandung, apalagi aku diterima di Fakultas Teknologi Industri yang merupakan pilihan pertamaku. Bahkan, sekarang aku bisa diterima di Program Studi Teknik Industri yang juga merupakan pilihan pertamaku.

Nikmat yang luar biasa tersebut bisa menjadi kebanggaan bagiku. Namun aku sadar, dibalik kebanggaanku masih banyak anak-anak dan para pemuda yang belum mendapat kesempatan untuk merasakan bangku pendidikan. Masih banyak pula saudara- saudara kita yang kelaparan karena ketidakadilan. Dengan nikmat yang aku dapatkan, aku sadar bahwa aku harus dapat membantu mereka. Aku memikul tanggungjawab berat yang merupakan harapan-harapan mereka. Oleh karena itu, aku harus memiliki visi hidup yang jelas.

Setiap orang pasti memiliki visi hidup, namun masih banyak pula yang belum memahami arti visi hidup itu sendiri. Visi Hidup merupakan pandangan kita terhadap apa yang ingin kita lakukan kedepannya agar apa yang kita inginkan itu jelas serta menuntun kita untuk melangkah dan mengambil keputusan. Namun, dalam menentukan visi hidup kita juga harus memperhatikan norma-norma kita sebagai manusia ciptaan Tuhan dan manusia sosial, seperti norma ketuhanan, norma hukum, norma sosial, dll. Selain itu kita juga harus memperhatikan Kebebasan Substansial, yaitu kebebasan yang tidak mengganggu orang lain/ kebebasan yang bertanggungjawab. Artinya, dalam menentukan Visi Hidup jangan sampai kita hanya mengejar tujuan pribadi, tetapi juga harus memperhatikan dampaknya bagi orang lain.

Mewujudkan kesejahteraan yang merata bagi rakyat Indonesia merupakan salah satu visi hidupku. Aku merasa sedih melihat saudara-saudara kita tidur bergeletakan di bawah kolong jembatan, padahal beberapa orang di sana tidur nyenyak dengan kasur yang empuk tanpa memikirkan nasib saudaranya yang di bawah kolong jembatan. Banyak juga anak-anak yang tidak dapat merasakan bangku pendidikan. Menurutku, masalah-masalah seperti itu disebabkan karena terlalu banyaknya pengangguran. Banyaknya pengangguran tersebut disebabkan karena tingkat pendidikan yang rendah. Sedangkan tingkat pendidikan yang rendah itu disebabkan karena tidak adanya biaya untuk sekolah. Jadi seakan-akan rantai kemiskinan ini susah untuk diputuskan. Oleh karena itu, nanti aku ingin menciptakan suatu lapangan pekerjaan yang dapat menampung para pengangguran, sehingga mereka mempunyai biaya untuk menyekolahkan anak-anaknya agar tidak tertingggal lagi.

Ikut serta dalam mewujudkan perdamain dunia juga menjadi visi hidupku. Aku merasa sedih melihat banyak terjadi penindasan dan penjajahan di beberapa negara. Sebenarnya aku juga merasa bingung, bagaimana penindasan itu tetap terjadi padahal sudah ada Dewan Keamanan Dunia di bawah PBB. Sampai saat ini, sepertinya kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan PBB hanya bergantung pada beberapa negara yang berkuasa saja. Kalau hal ini tetap dibiarkan, aku yakin perdamaian dunia akan sulit untuk diwujudkan. Oleh karena itu, entah bagaimana caranya nanti aku ingin ikut serta dalam mewujudkan perdamaian dunia tersebut.

Visi Hidup terbesarku adalah Menjadi Manusia yang Bermanfaat untuk Agama, Bangsa, dan Alam Semesta.

1 komentar: